Didieu sim kuring seja nyutat tina salah sawios buku
AL HIDAYAH (Pembahasan Perbedaan-perbedaan Pendapat dalam Fiqh beserta pemecahannya) yang di susun oleh A.ZAKARIA. Jilid ketiga, halaman 94. - cetakan kadua.
- Lafadz Takbir
Adapun
lafadz takbir, maka riwayat yang paling shohih iallah apa yang
diriwayatkan 'Abdu ar Rozaq dari salman dengan sanad yang shohih, ia
berkata : bertakbirlah
الله اكبر الله اكبر الله اكبر كبيرا
ALLOOHU AKBAR, ALLOOHU AKBAR, ALLOOHU AKBAR KABIRO.
Juga terdapat riwayat dari umar dan ibnu mas'ud,
الله اكبر الله اكبر لا إله إلاّ الله الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
ALLOOHU AKBAR, ALLOOHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLALLOOHU WALLOOHU AKBAR, ALLOOHU AKBAR WALILLAAHILHAMD,,,
(Fiqh sunnah, 1 : 326; fath al-bari, 2: 426)
- Ucapan Tahniah (Selamat)
anapon perkawis "Ucapan tahniah (selamat) pada hari raya, dina eta buku kaca ka 119 didinya di terangkeun:
Dari
Zubair bin nufair, ia berkata : Adalah shahabat rosululloh Saw.
Apabila mereka bertemu pada hari raya mereka suka mengucapkan :
تقبّل الله منّا ومنكم
TAQOBBALALLOOHU MINNAA WA MINKUM (semoga Alloh menerima ibadah kami dan kalian)"
(Fathu al-Bari, 2: 446; as sunnah al kubra, 3: 319)
- Waktu Takbir
* Takbir 'Ied al-Fithri
Pendapat yang kuat mengenai takbir 'ied al-fithri ialah mulai dari
keluar rumah untuk pergi ke lapang, bukan dimulai dari malam hari,
berdasarkan :
- Amal para shahabat antara lain Ibnu 'Umar dan Ummu Athiyah.
- Pendapat mayoritas para ulama ahli hadits. sedang alasan mereka yang berpendapat dimulai sejak maghrib haditsnya dhaif dan (ayat) al-Quran yang dijadikan dasarnya bukan pada tempatnya.
(AL HIDAYAH (Pembahasan Perbedaan-perbedaan Pendapat dalam Fiqh beserta pemecahannya) yang di susun oleh A.ZAKARIA. Jilid ketiga, halaman 32. - cetakan kedua)
(AL HIDAYAH (Pembahasan Perbedaan-perbedaan Pendapat dalam Fiqh beserta pemecahannya) yang di susun oleh A.ZAKARIA. Jilid ketiga, halaman 32. - cetakan kedua)
* Takbir 'Ied al-Adha
Menurut Al-Hafidz dalam (kitab) Fath al-Bari: Dalam hal tersebut tidak
ada satu pun hadits dari Nabi SAW, dan yang paling shohih dalam hal ini
adalah riwayat dari shahabat yaitu 'Ali dan Ibnu Mas'ud, bahwa takbir
itu dimulai dari shubuh hari 'arofah sampai ashar hari akhir Mina. (H.R.
Ibnu Mundzir dan yang lainnya; Fiqih Sunnah, 2: 72; Nailu Al-Authar, 3:
358
- Keterangan (Penjelasan):
Berdasarkan keterangan diatas,
berarti Takbir 'ied al-Adha itu dimulai dari shubuh hari 'Arafah sampai
ashar hari akhir Tasyriq (dari tanggal 9 sampai dengan 13 Dzulhijjah).
Adapun teknis pelaksanaannya tidak ditentukan dari Nabi, (hal ini)
berarti boleh kita lakukan dengan sendiri-sendiri, atau berjama'ah, dan
tidak dibatasi jumlahnya.
(AL HIDAYAH
(Pembahasan Perbedaan-perbedaan Pendapat dalam Fiqh beserta
pemecahannya) yang di susun oleh A.ZAKARIA. Jilid ketiga, halaman 33-34. - cetakan kedua).
0 komentar:
Posting Komentar