Senin, 06 Mei 2013

PUISI SUSNO DUADJI : BULAN BINTANG

Cik keneh kuring ningali berita dina tipi, kasampak hiji warta ngeunaan gerentes hate nu janten korban hukum nagara urang nyatana Jendral Susno Duadji nu kiwari keur dibui,
ieu gerentes hate anjeuna nu dikedalkeun ku mangrupi puisi kalawan nganggo judul : BULAN BINTANG

"
Hitungan tarikh memang relatif pendek aku berada di keluarga yang sangat ku cintai ini,

Memang aku baru datang tapi aku bukan pendatang baru,
Jiwaku sudah terpatri pada BULAN dan BINTANG sejak dahulu kala,,,
Sejak aku belum kenal politik,

Ayah dan keluargaku penganut panatik ideologi BULAN BINTANG,
Beliau Masyumi sejati,

Tegakkan hukum, tegakkan kebenaran dan keadilan adalah garis perjuangan partaiku.
Karena itulah pokok persoalan yang menyebabkan negeri ini terpuruk dan sulit untuk bangkit,

Bulan Bintang sangat mencintai negeri ini,
Bulan bintang akan sangat marah dan sedih,,,,,, sedih ,
Manakala hukum dipelintir, manakala hukum ditafsirkan demi kepentingan kaum pemegang kekuasaan dan penegak hukum itu sendiri,

Betapa mudah menghukum dan menghancurkan karir seseorang di negeri yang katanya "berazas" kan hukum ini,
Mudah ,,,,dan gampang sekali,
Jauh lebih gampang dari pada menghukum pencuri sendal jepit, bahkan lebih mudah dari menghukum pencuri jemuran celana dalam,

Caranya ,,,
Cukup dengan "kekuasaan" dan ,,"arogansi"
Manakala kedua kesaktian itu sudah bertemu, tamat riwayatnya karir dan kemerdekaan seseorang,
Mudah sekali, bukan ?

Sebagai kader BULAN BINTANG sejati,
Aku tak takut hal itu,
Aku rela dibui,
Bahkan aku rela mati
demi tegaknya hukum , kebenaran dan keadilan sejati,
Aku di bui, bukan aku menyerah.

Bukankah kita sebagai manusia adalah halifah di muka bumi ?
Bukankah Allah Swt sangat benci akan ketidak adilan,
Allah SWT membenci kezoliman.

Ya Allah ,,,
Mereka merampas kemerdekaanku dengan dalih "menegakan" hukum,
Ya Allah.,,,
Mereka sangat kuat,,,,
Tapi ,,, tapi aku sangat percaya bahwa ALLAH SWT Maha Kuat,,
Ya ALLAH tunjukkan kepada mereka yang zalim bahwa ENGKAU Maha Kuat,
Aamiin YA Rabb.
Hanya kepada MU sebaik-baiknya aku meminta pertolongan.

Jakarta,
Hari pertama aku dipenjarakan. (SD)
"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar